Lampung Newspaper, Lambar – Perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Lampung Ke-IX tahun 2022 menjadi pro kontra di Lampung Barat, antara adanya atlet yang mengeluh terkait sarana dan insentif yang diberikan dengan capaian peningkatan raihan medali yang dibanggakan.
Diberitakan sebelumnya, salah satu atlet Cabang Olahraga (Cabor) Atletik mengeluh karena kurangnya sarana dan insentif yang didapatkan saat pelaksanaan, juga tidak adanya uang pembinaan.
“Kami hanya diberikan uang lima ratus ribu sebagai pesangon selama mengikuti perlombaan. Tidak seperti porprov sebelumnya sebesar satu juta. Bahkan sepatu yang kami pakai bertanding adalah sepatu pada porprov 2017 lalu,” ungkap narasumber.
“Aku sih ngeluh itu aja, sudah berapa kali lomba tidak ada apresiasi sama sekali. Berapa kali raih medali untuk Lambar tapi tidak ada penghargaan berupa materi atau uang pembinaan. Bahkan bulan kemarin saya berhasil juara, tapi ya itu cuma dapat piagam doang enggak dikasih apa-apa,” tuturnya.
Pernyataan tersebut ditanggapi Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Lambar yang mengungkapkan, jika keluhan atlet tersebut tidak semuanya benar, terkait uang pembinaan akan diberikan pada tahun 2023 mendatang.
“Karena memang biasa nya begitu. Pada 2017 lalu di anggarkan untuk atlet yang menyabet medali emas mendapatkan uang pembinaan 11 juta rupiah, medali perak 6 juta rupiah, dan medali perunggu 4 juta rupiah. Dan anggaran di tahun 2023 mendatang sudah kita ajukan dengan besaran yang sama seperti di tahun 2017 lalu,” ungkap Ketua PASI Lambar Darmawan.
Kemudian, Wakil Ketua I KONI Lambar, Iwan Setiawan menjelaskan jika pada perhelatan Porprov, PON, Seagame, Asean Game tidak ada hadiah uang.
“Oleh karena itu apresiasi dari pihak pemerintah adalah pemberian tali asih yang sedang kami usahakan,” jelas Iwan saat ditemui di kediamannya, Kamis (29/12).
“Terkait pakaian yang didapat dan uang saku itu tergantung dari induk cabor bukan dari KONI, karena mungkin dari induk cabor itu punya ketentuan lain. Dan ada juga cabor lain yang mengurusi segalanya karena lokasi pertandingan yang berbeda,” lanjutnya.
Selain terkait insentif tali asih atau uang pembinaan yang baru akan diusahakan melalui APBD Lambar, target capaian KONI Lambar pada perhelatan Porprov juga menjadi sorotan.
Melalui yang disampaikan Ketua KONI Lambar Parosil Mabsus pada saat pengukuhan kontingen Kamis (1/12) lalu, jika pihaknya optimis berada pada tiga besar Porprov 2022.
Namun, optimisme tersebut jauh dari harapan. Kontingen Lambar hanya mampu berada pada urutan 10 klasemen akhir dibawah Kabupaten Way Kanan dengan 45 medali emas, 32 medali perak dan 69 medali perunggu.
Capaian kontingen Lambar yang berada pada posisi ke 10 klasemen akhir tersebut menimbulkan dua sisi pendapat yang berlawanan.
Antara Bangga dan Terpuruk
KONI Lambar menerangkan, jika capaian itu merupakan prestasi yang luar biasa karena melampaui dari target yang akan dicapai.