Sahabat Semarang berhasil keluar dari zona kekalahan. Kepastian itu didapat setelah anak asuh Xaverius Wiwid menang 64-51 atas Flying Wheel Makassar di GOR GMC Arena, Kamis (6/2).
Sahabat Semarang berhasil keluar dari zona kekalahan. Kepastian itu didapat setelah anak asuh Xaverius Wiwid menang 64-51 atas Flying Wheel Makassar pada laga ketiga Seri 1 Srikandi Cup 2020 di GOR GMC Arena, Kamis (6/2).
Ini adalah kemenangan pertama yang diraih Sahabat Semarang dari tiga laga yang dimainkan pada Seri 1 ini. Sementara bagi Flying Wheel belum memetik kemenangan sejauh ini.
Kapten tim Sahabat Dyah Lestari tampil sebagai topskor pada pertandingan hari ini dengan 18 angka, 14 rebound, satu assist serta dua steal. Pada pertandingan ini Sahabat tampil cukup tenang dan tidak terburu-buru. Itu terlihat dari catatan staristik di mana Sahabat banyak mengambil angka dari second chance points (15 poin), dan poin dari area pertahanan Flying Wheel (32 poin).
Ditambah pemain cadangan Sahabat bermain cukup efektif dengan mengumpulkan 28 angka, sementara bench lawan hanya bisa mencetak 10 saja. “Hasil ini memutus rantai kekalahan Sahabat. Dua game awal para pemain kurang percaya diri dan masih meraba kekuatan. Memang liga masih panjang, tapi mereka tidak boleh terlena dengan hasil musim lalu (runner up), khususnya para pemain muda Sahabat harus fokus disetiap pertandingan. Besok kami menghadapi tuan rumah. Mereka ada peningkatan sejak pra musim, peluangnya tetap 50-50. Kami siap meladeni permainan cepat mereka, kuncinya para pemain jangan buat banyak kesalahan,” ujar Xaverius Wiwid, pelatih Sahabat pasca pertandingan.
Mengomentari kekalahan di game ini, pelatih Flying Wheel Makassar, Kwandy Winarso menilai Jumriah HL dkk masih kurang bermain taktis. Tapi dibalik itu semua, ia memuji kinerja pasukannya yang bermain dengan determinasi tinggi.
“Untuk fisik kami tidak ada masalah. Cuma tinggal pemahaman bermain mereka di lapangan, mereka harus pintar membaca situasi. Mungkin pengalaman kami masih kurang, tapi mereka akan terus berkembang. Michelle juga bermain bagus di debutnya. Tadi Ia bisa membantu meredam pemain lawan yang sizenya lebih tinggi. Kekurangan kami memang di pemain tinggi,” ujar Kwandy Winarso, asisten pelatih yang menggantikan peran sementara Eddy Winarso.